Agnes Ajari Meraih Mimpi di Amerika

Mimpi itu hal yang mudah dan natural. Setiap orang bisa bermimpi. Berawal dari sesuatu yang simple yang ada dalam pikiran, justru menjadi cikal bakal kesuksesan seseorang. Itulah yang diungkapkan Agnes Monica lewat kampanye bertajuk 'Dream, Believe, Make It Happen' di depan 300 siswa program beasiswa mikro bahasa Inggris ACCESS di @Amerika, Pacific Place, Jakarta, Jumat (6/5) kemarin.
Dalam kesempatan itu, Agnes berbagi aneka tips kesuksesan yang telah diraihnya selama ini. Ia ikut berinteraksi secara langsung dengan para peserta. "Any type of sharing tadi di atas, banyak interaksi dengan mereka, attention mereka dapet. Aku share sebanyak-banyaknya, berusaha untuk menjadi jujur aja, itu memang prinsip hidup aku," tutur Agnes usai kampanye.
Agnes juga mengakui, di Indonesia banyak memiliki orang dengan bakat-bakat yang besar. Sayangnya, masih banyak orang juga yang merasa pesimis, dan inilah yang perlu diubah cara pandangnya. "They (Indonesian) are talented, but i have to say kind of pesimistic. Against a pesimistic but a lot of changes, not to afraid to get your dream," ujarnya di depan ratusan peserta.

"Pernah nggak kita merasa di zona nyaman? Saya pernah, dan saya yakin semua orang pernah mengalaminya. Tapi saya memilih untuk tidak berlama-lama di zona nyaman itu, saya memilih untuk memiliki mimpi dan mewujudkannya," sambungnya.
Tidak hanya mencontohkan dirinya, Agnes juga menyebutkan tokoh-tokoh besar di dunia yang bisa menjadi panutan. "Martin Luther pernah punya mimpi, bahkan Obama juga punya, dan dia menjadi Presiden Amerika pertama keturunan Afro-Amerika," terangAgnes.
"Ya, kadang orang memang menganggap kita aneh dengan memiliki mimpi, meragukan, belum lagi orang-orang yang benci, mereka pasti akan keras mengomentari. Perubahan yang kita lakukan kadang dianggap kontroversial, tapi saya belum pernah lihat kalau yang namanya sukses itu datang dari sesuatu yang biasa-biasa saja, pasti datang dari sesuatu yang luar biasa. Makanya kita harus percaya dulu dengan mimpi kita, yakin kita bisa mewujudkannya," lanjutnya panjang lebar.
Usaha Agnes memang patut diacungi jempol. Selama ini, tidak dipungkiri banyak yang memandangnya sebelah mata lantaran mimpi yang pernah diungkapkan saat berusia 19 tahun dulu belum juga diwujudkan. Namun sekarang beda, Agnes mampu menatap satu per satu mata setiap orang yang meragukannya setelah terbukti bisa go international dengan digandeng Michael Bolton di albumnya.
"Pas aku usia 19 tahun, ada yang pernah tanya, 'Apa sih yang kamu inginkan di karir?' Saya bilang saya pengen go international, pengen dikenal secara global, pengen dapat my first Grammy. Mungkin saya dibilang arogan, tapi buat saya itu mimpi," pungkasnya tersenyum.   (kpl/gum/boo)

Related Post:

0 komentar:

Post a Comment